Burung jelatik sarang kedidi,
Sarang tempua sarang berjuntai;
Sungguhpun cantik sutera dipuji,
Belacu juga tahan dipakai.
Berbaju batik bujang kelana,
Duduk bermadah di tilam pandak;
Usah dipetik si bunga sena,
Warnanya indah berbau tidak.
Budak-budak mendayung perahu,
Sambil berdayung sambil bermain;
Macam mana bunga tak layu,
Embun menitis di tempat lain.
Cahaya redup menyegar padi
Ayam berkokok mengirai tuah
Jikalau hidup tidak berbudi
Umpama pokok tidak berbuah.
Seri Andalas ke kota Ambon,
Hendak mencari asam paya;
Kasih ibarat setitis embun,
Ditiup angin berderai ia.
Mengapa bising di tepi laut,
Ombak menghempas berderai-derai;
Kusangka tuan beras pulut,
Bila ditanak nasi berderai.
Nasi dingin bersayur mumbang,
Sayur dimasak dalam belanga;
Kami tak ingin melihat kumbang,
Kalau kumbang merosak bunga.
Di sana merak di sini merak,
Merak mana hendak dikepung;
Di sana hendak di sini pun hendak,
Pusing belakang terajang punggung.
Tuan ketam padi pulut,
Saya ketam padi Jawi;
Tuan berkata sedap di mulut,
Saya mendengar sakit hati.
Dari Kuala Pahang ke Kuala Lipis,
Mari dibawa angin utara;
Berhadapan saja mulutnya manis,
Paling belakang lain bicara.
Berilah saya pisau raut,
Hendak meraut bingkai tudung;
Gila apakah ikan di laut,
Mengidam umpan di kaki gunung.
Buah cempedak buah nangka,
Ditanam orang dalam di dalam kebun;
Haram tidak disangka-sangka,
Buah delima menjadi racun.
Raja di gua jalan ke teluk,
Cantik halus rupa mukanya;
Ibarat buah busuk di pokok,
Hilang manis pahit rasanya.
Meninjau berpadi masak
Batang kapas bertimpal jalan
Hati risau dibawa gelak
Bagai panas mengandung hujan
Panjanglah rumput di permatang
Disabit orang Inderagiri
Disangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengah hari
Pergi ke hutan memotong nibung
Parangnya tumpul tidak diasah
Petir berdentum kilat bersabung
Hujan tak jadi bajuku basah
Riuh rendah di tepi telok
Lihat orang duduk bertenun
Tengah malam ayam berkokok
Serasa tuan datang membangun
Terang bulan di Pulau Pinang
Anak Belanda turun ke kapal
Tengah malam bangkit terkenang
Air mata turun ke bantal.
Artikel ditulis oleh RaimiSyazwan
Artikel Berkaitan
- Detik-Detik Misteri seorang Guru
- Yang Muda Mengarut dan Yang Tua Melalut
- Terlalu Setia Terpedaya | Terlalu Akur Tersungkur | Kata-kata Puisi
- Puisi Kehidupan | Kahlil Gibran | Kata-Kata Hebat
- Famous Quotes by Uzumaki Naruto | Naruto Shippuden Anime Quotes
- Kata-Kata Hebat oleh Pakar SEO | Quotes about SEO
- Wordless Wednesday #14 | Image Quotes | Quotes About Ugly Girl
- Wordless Wednesday #13 | Image Quotes | Quotes About Winning
- Wordless Wednesday #11 | Image Quotes | Strong Man Quote
- Kurt Cobain Quotes | Nirvana Kurt Cobain Quotes | Famous Quotes by Kurt Cobain
- Wordless Wednesday #10 | Image Quotes | Illusion
- Wordless Wednesday #9 | Image Quotes | Sorry
- Hari Raya Idul Fitri 1433H | 1 Syawal 1433 H 2012 | Ucapan Hari Raya
- Wordless Wednesday #8 | Image Quotes | Leave me Alone
- Titik Lemah Manusia | Hawa Nafsu | Quote | Abdullah Gymnastiar
- Dato' Razali Ismail | Bicara Tokoh | Info Program 2012
- Hasan al-Basri | Dakwah | Dakyah
- Raja Ali Haji | Gurindam Dua Belas | Fasa IX
- There are cooler ways to die | Smoking My Inspiration
- Duri antara Mawar dan Mawar antara Duri | Kisah Mawar Berduri
- Do It Right
- Islam Agamaku
- Birthday Messages and Heartfelt Sayings
- Quote: Birthday Wisdom
- SEPUCUK SURAT SEDERHANA SEORANG GADIS SUNTI UNTUK AMIN
- Aku Bicara Perihal Cinta - Puisi Kahlil Gibran
- Puisi Cinta Seorang Programer Komputer | Seandainya Hatimu Sebuah System
- Yang Muda Mengarut dan Yang Tua Melalut
- Jika | A. Samad Said | Puisi Sajak
- Terlalu Setia Terpedaya | Terlalu Akur Tersungkur | Kata-kata Puisi
- Melayu | Puisi Sajak | Usman Awang
- Rahsia Jadi Pendiam Rahsia Jadi Pendendam | Kata-Kata Rahsia
- Seekor Gagak Dan Sepohon Bahasa | Puisi Sajak | Seni Bahasa
- Syair Suara Penyair | Puisi Kahlil Gibran
- Syair Syukur | Khalil Gibran
- Sajak Janji Demokrasi | A Samad Said | Dataran Merdeka 55
- Yang Tertinggal di Aidilfitri 2012
- Cinta Aliran Sains | Puisi Cinta Atom
- Raja Ali Haji | Gurindam Dua Belas | Fasa IX
- Izin Mu
- Duri antara Mawar dan Mawar antara Duri | Kisah Mawar Berduri
- Padamu Jua | Amir Hamzah
- GURU: MATA ANAK SERIBU
- Pesan Setelah Hujan
- SEPUCUK SURAT SEDERHANA SEORANG GADIS SUNTI UNTUK AMIN
- Ucapan Tahun Baru 2012
- Ku di Hujan November
- Aku Ingin..
- Kita kini Hari nanti
- Cerita Hidup
GO TO [ Pseudosupra Sitemap ]
No comments:
Post a Comment
I just wanted to thank you for visiting ♌¹³ Pseudosupra | aLife Blog and willing to read this entry. I appreciate it from the bottom of my heart. Keep in touch and for further concerns, please do not hesitate to give your comment for my future entry. Wish you a great day.
Regard & Much more respect ~ Raimi Syazwan Abdul Rashid
✎All Comments and criticism can be delivered via the comment space below.