Nama Nuh menurut Islam

Sumber terletaknya Bahtera Nabi Nuh

Kita sering berbincang mengenai Bahtera Nabi Nuh, namun jarang sekali berbicara bagaimana Nuh mendapat nama. Dibawah ialah artikel yang saya perolehi mengenai bagaimana Nuh mendapat nama. Wallah Hualam

Beliau adalah Nuh bin Lamik bin Matusyilakh bin Idris as. Al-Kisa’i mengatakan, namanya adalah ‘Abdul Ghaffar atau Yasykur.

Beliau diberi nama Nuh sebab menurut sebuah riwayat Beliau melihat seekor anjing yang memiliki empat mata. Nuh berkata, “Anjing ini jelek.” Mendengar perkataan tersebut, anjing itu berkata kepadanya, “Hai ‘Abdul Ghaffar, apakah engkau menghina ciptaan ataukah engkau menghina Pencipta? Seandainya hinaan itu ditujukan kepada ciptaan, seandainya urusannya ada padaku, tentu aku tidak akan memilih menjadi anjing; dan seandainya hinaan itu ditujukan kepada Pencipta, maka sebetulnya Beliau tidak berhak mendapat hinaan. Sebab Beliau mengerjakan sekehendak-Nya.”

Setelah mendengar jawaban anjing tersebut, Beliau meratap dan menangis atas kesalahan dan dosanya. Karena seringnya meratap (nahaa), maka Beliau diberi nama Nuh. Demikian diriwayatkan oleh as-Sadi.

Sumber:
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas, “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” (diterjemahkan oleh Abdul Halim), Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002, hal. 108-133

Etimologi Lain

Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya Beliau menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemuBeliaun menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.

Wallah Hualam

☂ ♌¹³ - Honor & Respect