Awal Penciptaan (IV) | Lapisan Bumi


 Ibnu Abbas ra mengatakan,
“Tatkala Allah berkehendak menciptakan bumi, Dia menyuruh semua angin untuk bergejolak. Angin-angin itu bergejolak sehingga air pun bergejolak dan timbul gelombang yang satu sama lain saling berbenturan. Angin terus-menerus menerpa air sehingga air tersebut berbuih. Buih-buih itu bergulung sehingga dari gulungan tersebut jadilah karang putih. Karang putih itu kemudian membukit seperti bukit yang besar. Air menjadi berkurang dan buih kian membesar dengan kekuasaan Allah sampai besaran yang tak terhingga dan sekitarnya dikelilingi dengan air; lalu jadilah bumi seperti bola yang ada di dalam air.”

Wahab bin Munabbih mengatakan,
“Tatkala Allah menciptakan bumi, asalnya adalah satu lapis; kemudian Dia memisah-misahkan lapisan tersebut hingga tujuh, seperti yang Dia lakukan terhadap langit. Dia membuat jarak antara lapisan yang satu dengan lapisan yang lainnya sejauh jarak yang bisa ditempuh selama 500 tahun. "

Itulah firman Allah:
"Kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. (Al-Anbiyaa’ [21]: 30).”
Wahab bin Munabbih juga mengatakan,
“Setelah Allah memisah-misahkan lapisan bumi sampai tujuh, maka nama

Lapisan yang pertama adalah Adim (yang terlihat dari permukaan),
Lapisan yang kedua adalah Basith (yang menghampar),
Lapisan yang ketiga adalah Tsaqil (yang berat),
Lapisan keempat adalah Batih (yang melebar),
Lapisan yang kelima adalah Hayin,
Lapisan keenam adalah Masikah (yang mengunci),
Lapisan yang ketujuh adalah Tsara (tanah yang basah/liat).

Dalam sebagian riwayat yang lain, nama lapisan-lapisan tersebut berbeda-beda.

Ats-Tsalabi mengatakan,
Bumi lapisan yang kedua mengeluarkan angin dan penduduknya adalah umat yang bernama Thamas yang makanan mereka adalah daging mereka sendiri, dan minumannya adalah darah mereka sendiri.
Bumi lapisan yang ketiga penduduknya adalah umat yang wajah mereka seperti wajah manusia, bibir mereka seperti bibir anjing, tangan mereka seperti tangan manusia, kaki mereka seperti kaki sapi, telinga mereka seperti telinga sapi, dan di sekujur tubuh mereka ada bulu seperti bulu domba. Bulu tersebut adalah pakaian mereka. Konon, siang di kita (manusia) adalah malamnya mereka dan malam di mereka adalah siang di kita.
Bumi lapisan yang keempat penduduknya adalah umat yang bernama Halham yang tidak mempunyai mata dan kaki, tetapi mereka mempunyai sayap
seperti sayap burung.
Bumi lapisan yang kelima ditempati oleh umat yang bernama Khasyan. Rupa mereka seperti bagal (peranakan keledai/turunan kuda jantan dengan keledai betina). Mereka berbuntut panjang, setiap buntutnya mencapai 300 siku. Di lapisan bumi ini terdapat banyak ular yang sangat panjang dan mempunyai punuk seperti
unta.
Bumi lapisan yang keenam ditempati oleh umat yang bernama Hatsum yang berbadan hitam dan mempunyai cakar seperti cakar binatang buas. Konon, umat ini dikuasakan oleh Allah kepada Ya’juj dan Ma’juj ketika mereka menyerbu manusia dan menghancurkan mereka. Dan di bumi lapisan ketujuh ada tempat tinggal Iblis yang terlaknat dan bala tentaranya, yaitu setan yang suka mendorong pada kejahatan.”

Ibnu Abbas ra mengatakan,
“Sesungguhnya di sekeliling dunia ada yang gelap dan di balik yang gelap itu terdapat gunung-gunung yang kukuh.” Dia meriwayatkan bahwa setelah Allah menciptakan bumi maka bumi itu berada di angkasa. Kemudian angin menggerakkannya sehingga bumi itu terpontang-panting dan berguncang. Lalu bumi mengadukan hal tersebut kepada Tuhannya. Ia berkata:
“Wahai Tuhanku, kekuatanku telah melemah dan angin menganggapku ringan serta menggerakkanku.”
Allah menyerunya “Aku akan membantumu dengan gunung.” Maka, setelah itu bumi tidak berguncang lagi."

Wahab bin Munabbih mengatakan,
“Gunung diciptakan dari gelombang lautan."

Allah berfirman:
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Dia memancarkan darinya mata airnya dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh. (An-Naazi’aat [79]: 30-32).
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan langit jauh beberapa lama sebelum menciptakan bumi.

 Sumber: Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas

والله أعلمُ بالـصـواب
Wallahu’alam bissawab
dan Allah lebih mengetahui yang sebenar-benarnya
and Allah knows the right


Read More: Awal Penciptaan (I) | Qalam | Arasy | Lauh Mahfuzh 
Read More: Awal Penciptaan (II) | Lauh Mahfuzh

Read More: Awal Penciptaan (III) | Arasy
 ¹³ - Honor & Respect
raimisyazwan signature

Artikel ditulis oleh RaimiSyazwan



Artikel Berkaitan

GO TO [ Pseudosupra Sitemap ]





No comments:

Post a Comment

I just wanted to thank you for visiting ♌¹³ Pseudosupra | aLife Blog and willing to read this entry. I appreciate it from the bottom of my heart. Keep in touch and for further concerns, please do not hesitate to give your comment for my future entry. Wish you a great day.

Regard & Much more respect ~ Raimi Syazwan Abdul Rashid

All Comments and criticism can be delivered via the comment space below.

linkreferral
Natang Ngoh