Syair Syukur | Khalil Gibran
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran terpahat di bibir senyuman
~ Khalil Gibran
Syair Syukur oleh Khalil Gibran adalah salah satu koleksi puisi yang tersimpan kemas dan sentiasa disisi. Dalam kehidupan, ketika masa sangat mendesak. Nafas aku sungguh mudah sesak, lalu aku pasti duduk. Aku jadi penat dan mudah mengeluh pula (tunduk). Ketika itulah, Syair Syukur, selalu dengan tiba-tibanya menggosok dadaku lalu aku mula merasakan aku lelaki yang bertuah dan hidup aku sebenarnya indah. Tanpa sedar, aku bangun dan berlalu berlalu.
Satu suara, antara dengar dan tidak.. "Syukur.. Alhamdulillah"
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran terpahat di bibir senyuman
~ Khalil Gibran
Syair Syukur oleh Khalil Gibran adalah salah satu koleksi puisi yang tersimpan kemas dan sentiasa disisi. Dalam kehidupan, ketika masa sangat mendesak. Nafas aku sungguh mudah sesak, lalu aku pasti duduk. Aku jadi penat dan mudah mengeluh pula (tunduk). Ketika itulah, Syair Syukur, selalu dengan tiba-tibanya menggosok dadaku lalu aku mula merasakan aku lelaki yang bertuah dan hidup aku sebenarnya indah. Tanpa sedar, aku bangun dan berlalu berlalu.
Satu suara, antara dengar dan tidak.. "Syukur.. Alhamdulillah"
Artikel ditulis oleh RaimiSyazwan
Artikel Berkaitan
Art
- Aku Bicara Perihal Cinta - Puisi Kahlil Gibran
- Yang Muda Mengarut dan Yang Tua Melalut
- Jika | A. Samad Said | Puisi Sajak
- Terlalu Setia Terpedaya | Terlalu Akur Tersungkur | Kata-kata Puisi
- Melayu | Puisi Sajak | Usman Awang
- Rahsia Jadi Pendiam Rahsia Jadi Pendendam | Kata-Kata Rahsia
- Seekor Gagak Dan Sepohon Bahasa | Puisi Sajak | Seni Bahasa
- Syair Suara Penyair | Puisi Kahlil Gibran
- Sajak Janji Demokrasi | A Samad Said | Dataran Merdeka 55
- Ku di Hujan November
- Titisan Kasih Bonda
Poem
- Aku Bicara Perihal Cinta - Puisi Kahlil Gibran
- Puisi Cinta Seorang Programer Komputer | Seandainya Hatimu Sebuah System
- Yang Muda Mengarut dan Yang Tua Melalut
- Jika | A. Samad Said | Puisi Sajak
- Terlalu Setia Terpedaya | Terlalu Akur Tersungkur | Kata-kata Puisi
- Melayu | Puisi Sajak | Usman Awang
- Rahsia Jadi Pendiam Rahsia Jadi Pendendam | Kata-Kata Rahsia
- Seekor Gagak Dan Sepohon Bahasa | Puisi Sajak | Seni Bahasa
- Syair Suara Penyair | Puisi Kahlil Gibran
- Sajak Janji Demokrasi | A Samad Said | Dataran Merdeka 55
- Yang Tertinggal di Aidilfitri 2012
- Cinta Aliran Sains | Puisi Cinta Atom
- Raja Ali Haji | Gurindam Dua Belas | Fasa IX
- Izin Mu
- Duri antara Mawar dan Mawar antara Duri | Kisah Mawar Berduri
- Padamu Jua | Amir Hamzah
- GURU: MATA ANAK SERIBU
- Pesan Setelah Hujan
- SEPUCUK SURAT SEDERHANA SEORANG GADIS SUNTI UNTUK AMIN
- Ucapan Tahun Baru 2012
- Ku di Hujan November
- Aku Ingin..
- Kita kini Hari nanti
- Cerita Hidup
GO TO [ Pseudosupra Sitemap ]
Tak pernah dengar pulak Khalil Gibran.. apatah lagi sajak ni,
ReplyDeletethanks for sharing ^^
"syukur dengan nikmat yang diberi percuma'
ReplyDelete- Alhamdullilah by Too Phat. Ni dikira sajak gak kot. Sajak ni, saya suka. hoho..